Fahri Hamzah Dicurhati Novanto, Jokowi-JK Minta Dirinya Jadi Tersangka

loading...



Taufik Ismail/Tribunnews.com

Fahri Hamzah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, membocorkan cerita antara dirinya dengan Ketua DPR Setya Novanto.

Novanto mengaku kepada Fahri, bahwa ada informasi dari seseorang, terkait penetapan status tersangka kepadanya, merupakan permintaan dari Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Ada yang ngomong ke Pak Novanto, yang saya dengar ya ini permintaan presiden katanya. Ada yang bilang ini permintaan Wakil Presiden. Ada yang ngomong begitu ke Pak Nov," kata Fahri kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (13/11/2017).

Namun Fahri mengatakan tidak mengetahui pasti siapa pihak yang menyampaikan informasi tersebut kepada Novanto.

Dirinya menegaskan, informasi itu merupakan pengakuan Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

"Dan itu yang saya denger 'enggak bisa, Novanto harus masuk' gitu ngomongnya. Dia keliling ke mana-kemana. Malah ada yang ngomong ke Novanto ini permintaan presiden, permintaan Wakil Presiden, ada yang ngomong gitu ke Novanto," kata Fahri.

Bahkan, kata Fahri, ada pimpinan KPK yang menyebut kredibilitas lembaga akan dipertaruhkan kemampuannya jika tidak berhasil menjebloskan Novanto ke penjara.

"Kalau dia tidak dipenjara maka hancur lah KPK. Dia ngomong begitu. Itu konfirmasinya datang dari beberapa tempat kemudian juga Pak Novanto istilahnya mengiyakan," katanya.

Lebih lanjut Fahri menilai, proses hukum Novanto yang dilakukan KPK sudah seperti guyonan dan terjadi tarik menarik kepentingan.

Hal ini karena KPK selalu mangkir dari panggilan Pansus angket KPK, padahal telah ditemukan dugaan penyimpangan kinerja yang dilakukan lembaga antirasuah itu.

"Karena ini sudah jadi dagelan dan bukan hukum akhirnya kan tarik menarik saja. KPK enggak mau datang ke pansus, orang-orang jadi mikir juga. Kalau gitu enggak harus taat hukum lah kita. Akhirnya begitu, negara jadi negara dagelan," kata Fahri.   sumber
loading...
loading...