Rizieq Jadi Panutan ? Apa Ngga Salah ....

loading...

(Mantan Ketua PP Muhammadiyah M. Amien Rais dan Rizieq Shihab di Saudi, pertengahan Juni 2017. (Dok: Istimewa)

Tokoh Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menjadi tiga ulama popular di kalangan kelas menengah Indonesia. Setidaknya hal itu tergambar dari survei Alvara Research Center yang dirilis Selasa (24/10/2017).

Survei bertema Sikap dan Pandangan Kelas Menengah (PNS, Pegawai BUMN dan Profesional) tentang Radikalisasi Agama Khilafah, Jihad dan Negara Islam di Indonesia itu digelar di enam kota seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar pada 20 September-5 Oktober 2017. Respondenya, sebanyak 1.200 orang terdiri dari pegawai BUMN (500 orang), PNS (300), dan pegawai swasta 7 bidang sektor pekerjaan (400 orang).

"Mereka menempatkan Mamah Dedeh (25,3 persen), Aa Gymnastiar (23,4 persen), dan Habib Rizieq Shihab (13,9 persen) sebagai tiga ulama terpopuler," papar CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali kepada detik.com.

Gambaran itu menunjukkan, ulama kharismatik dan kiai senior di pesantren-pesantren yang tidak pernah tampil di media massa maupun media sosial akan terus ditinggalkan. Walaupun, kata Hasan, justru ulama-ulama seperti inilah yang memiliki kedalaman ilmu maupun otoritas keagamaan.

Sekretaris Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah, Fajar Riza Ul Haq, mengakui perubahan kelas menengah muslim ini sebenarnya sudah terdeteksi dalam beberapa survei yang ia dapatkan sebelumnya. Fenomenanya hampir sama, yakni kelas menengah muslim lebih memilih pola beragama yang lebih ringkas.

Tiga ulama terpopuler dalam survei itu justru tidak terafiliasi dengan ormas Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama. Mereka memiliki cara tersendiri dan menjadi perhatian kelas menengah muslim. Karena itu dua organisasi tersebut harus memperbarui cara berdakwah yang selama ini dilakukan.

"Ini terkait komunikasi dakwah. Itu membutuhkan terobosan baru untuk generasi milenial, perkembangan komunikasi, dan pendekatan masyarakat. Pendekatan ini juga mencakup sikap merangkul, bukan memukul dengan istilah radikal, teroris, wahabi dan lainnya," ucap Fajar.

Mantan Direktur Eksekutif Maarif Institute ini mengingatkan terdapat kelompok yang memahami agama secara hitam-putih dalam jumlah yang tidak sedikit. Masuknya Rizieq Shihab sebagai tiga besar ulama terpopuler menunjukkan terdapat kelompok yang pemahamannya segaris dengan FPI. Padahal ormas itu selama ini oleh sebagian kalangan diidentikan dengan kekerasan.

"Temuan ini tidak bisa dianggap remeh, harus bisa menjadi salah satu alarm kita dalam kontestasi di tengah masyarakat," kata Fajar.
loading...
loading...